Ciri Khas Pengantin Gorontalo: Dari Busana Hingga Aksesorinya

Indonesia merupakan negara yang begitu kaya akan kebudayaan dan tradisi, termasuk dalam hal pernikahan. Salah satu pernikahan adat yang unik dan menarik untuk dibahas adalah pernikahan adat Gorontalo. Sebagai salah satu suku di Indonesia, Gorontalo memiliki keistimewaan tersendiri dalam merayakan momen sakral ini.

Ciri Khas Pengantin Gorontalo

Ciri Khas Pengantin Gorontalo
Pengantin Gorontalo – Foto Pinterent

Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih jauh tentang ciri khas pengantin Gorontalo yang memukau, mulai dari pakaian, tata rias, hingga aksesori yang dikenakan oleh kedua mempelai. Yuk, kita simak bersama informasi menarik seputar pernikahan adat Gorontalo yang patut kita kenali dan hargai sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa!

Baca Juga :

Ciri Khas Pengantin Wanita Gorontalo

Pengantin wanita Gorontalo memiliki ciri khas yang sangat menarik dan berbeda dari pengantin adat lainnya di Indonesia. Ciri khas tersebut antara lain terlihat pada pakaian, tata rias, serta aksesori yang digunakan oleh pengantin wanita.

Pakaian Pengantin Wanita Gorontalo

Salah satu ciri khas pakaian pengantin wanita Gorontalo adalah penggunaan kain tenunan yang dikenal sebagai kain karawo. Kain karawo ini memiliki motif yang khas dan dipercaya sebagai lambang keberuntungan. Selain itu, pakaian pengantin wanita Gorontalo juga menggunakan kebaya yang memiliki potongan leher bulat serta lengan panjang dengan aksen bordir yang menambah keindahan penampilan pengantin.

Warna pakaian pengantin wanita Gorontalo umumnya didominasi oleh warna merah, yang melambangkan keberanian dan kemakmuran. Namun, terkadang warna-warna lain seperti kuning emas, hijau, dan biru juga digunakan untuk memberikan variasi pada penampilan pengantin.

Tata Rias Pengantin Wanita Gorontalo

Tata rias pengantin wanita Gorontalo memiliki ciri khas tersendiri yang mencerminkan keanggunan dan kecantikan pengantin. Riasan wajah umumnya didominasi oleh warna-warna cerah seperti merah, emas, dan putih. Alis pengantin wanita Gorontalo dibentuk sedemikian rupa dengan menggunakan pensil alis berwarna hitam, sedangkan mata diberi eyeshadow berwarna emas atau merah dan dilengkapi dengan bulu mata palsu untuk menambah kesan dramatis.

Salah satu ciri khas lainnya dari tata rias pengantin wanita Gorontalo adalah penggunaan mahkota atau cunduk mentul yang diletakkan di atas kepala pengantin. Cunduk mentul ini biasanya berwarna emas dan memiliki hiasan berlian imitasi yang menambah keindahan penampilan pengantin wanita.

Sementara itu, rambut pengantin wanita Gorontalo biasanya disanggul dengan gaya rambut yang disebut sanggul Gorontalo. Sanggul ini memiliki bentuk yang unik dan khas, serta dihiasi dengan aksesori berwarna emas dan perak yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran.

Ciri Khas Pengantin Pria Gorontalo

Tak kalah menarik dengan pengantin wanita, pengantin pria Gorontalo juga memiliki ciri khas yang membedakannya dari pengantin adat lainnya di Indonesia. Ciri khas tersebut terlihat pada pakaian, tata rias, serta aksesori yang digunakan oleh pengantin pria.

Pakaian Pengantin Pria Gorontalo

Pakaian pengantin pria Gorontalo umumnya terdiri dari baju koko atau baju kurung yang dipadukan dengan celana panjang. Baju koko ini biasanya berwarna putih atau kuning emas dan memiliki potongan kerah yang khas. Selain itu, pengantin pria juga menggunakan saputangan yang diletakkan di saku baju sebagai aksesori tambahan.

Salah satu ciri khas pakaian pengantin pria Gorontalo adalah penggunaan kain sarung yang dikenal sebagai kain pelikat. Kain pelikat ini memiliki motif yang khas dan dipercaya sebagai lambang keberuntungan. Warna kain pelikat umumnya senada dengan warna pakaian pengantin wanita, seperti merah, kuning emas, hijau, dan biru.

Aksesori Pengantin Pria Gorontalo

Aksesori yang digunakan oleh pengantin pria Gorontalo juga memiliki ciri khas tersendiri. Salah satunya adalah penggunaan ikat kepala yang disebut udeng. Udeng ini biasanya berwarna senada dengan pakaian pengantin pria dan memiliki motif yang khas. Udeng melambangkan martabat dan kehormatan bagi pengantin pria Gorontalo.

Selain itu, pengantin pria juga menggunakan kalung yang dikenal sebagai kalung bontulo. Kalung bontulo ini memiliki bentuk yang unik dan khas, serta dihiasi dengan aksesori berwarna emas dan perak yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Kalung bontulo diletakkan di leher pengantin pria dan menjadi salah satu ciri khas pernikahan adat Gorontalo.

Macam-Macam Aksesori Pengantin Gorontalo

Selain pakaian dan tata rias, aksesori yang digunakan dalam pernikahan adat Gorontalo juga memiliki ciri khas yang menarik. Berikut ini beberapa aksesori yang sering digunakan dalam pernikahan adat Gorontalo:

Baya Lo bo’ute: Adalah ikatan kepala yang dikenakan oleh mempelai wanita, menyerupai mahkota ratu. Hiasan ini melambangkan bahwa mempelai wanita harus berpikir dengan bijaksana, pertimbangan, dan tanggung jawab dalam menghadapi kehidupan bersama.

Layi: Hiasan bulu unggas berwarna merah muda dan putih ini diletakkan di bagian depan ikat kepala. Layi melambangkan keberanian, kesucian, dan budi pekerti yang halus yang seharusnya dimiliki oleh mempelai.

Paangge Moopa: Terdiri dari enam tangkai pendek yang melambangkan enam pemangku adat yang bijaksana. Hiasan ini mengingatkan mempelai untuk selalu menghormati dan mengikuti nasihat dari para pemangku adat.

Tutuhi: Merupakan perhiasan yang ditusuk di sanggul mempelai wanita dengan tujuh tangkai, melambangkan persatuan dua kerajaan besar, Limboto dan Gorontalo. Tutuhi mengingatkan mempelai tentang pentingnya keharmonisan dan kerjasama.

Duungo-Bitila: Hiasan berupa daun bitila atau sukun yang melambangkan perlindungan dan pengayoman. Mengingatkan mempelai untuk melindungi dan menjaga satu sama lain.

Taaya: Perhiasan yang dipasang di kanan dan kiri kening bagian atas mempelai wanita. Taaya melambangkan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan dan berpikir sebelum bertindak.

Huli: Hiasan berbentuk daun atau naga yang disematkan pada bagian belakang sebelah kanan dan kiri. Huli melambangkan kekuatan, ketangkasan, dan kecerdasan yang dimiliki oleh mempelai.

Huwo’o: Hiasan berbentuk perisai dengan lima susun memanjang ke bawah dan mengecil. Huwo’o melambangkan pengakuan dan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai pelindung dan pemberi kekuatan.

Kucubu Lo Duhelo: Hiasan yang melapisi dada mempelai wanita, melambangkan pengekangan hawa nafsu dan menjaga diri dari perbuatan yang tidak baik.

Kucubu Lo Ulu’u: Hiasan dari kain bludru berlapis emas yang membalut ujung lengan baju, melambangkan kemurahan tangan dan keinginan untuk membantu orang lain.

Pateda: Gelang-gelang berukuran lebar yang melambangkan usaha untuk tidak merugikan orang lain. Pateda mengingatkan mempelai untuk hidup saling menghargai dan menjaga kepentingan orang lain.

Kula: Cincin atau kuku yang dipasang pada jari tengah hingga kelingking, melambangkan kekuatan dan keuletan dalam menghadapi tantangan.

Bintolo Biangal: Ikat pinggang berwarna kuning keemasan atau disebut pending, digunakan oleh mempelai pria dan wanita sebagai simbol kekayaan, kebahagiaan, dan keset

Penutup

Demikianlah pembahasan mengenai ciri khas pengantin Gorontalo, mulai dari pakaian, tata rias, hingga aksesori yang digunakan oleh pengantin pria dan wanita. Semoga artikel ini dapat memberikan pengetahuan dan apresiasi yang lebih dalam tentang keunikan pernikahan adat Gorontalo, serta menginspirasi Anda dalam merencanakan pernikahan yang mengusung adat istiadat daerah.

Dengan mengenal lebih dekat tentang ciri khas pengantin Gorontalo, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya Indonesia yang begitu beragam. Selain itu, kita juga bisa mengambil inspirasi dari keunikan dan keindahan adat pernikahan Gorontalo untuk menciptakan pernikahan yang tak terlupakan dan penuh makna. Terima kasih telah menyimak artikel ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda mengenai adat istiadat pernikahan di Indonesia.